Skip to content





IAPE 2018 Solo : Mengedukasi sekaligus Beri Solusi Bisnis.

SOLO –  JAWA POS Pameran Indonesia Apparel Production Expo 2018 (IAPE) di Diamond Solo Convention Center, 1-3 Maret, tak hanya menampilkan mesin dan teknologi industri produksi pakaian, pengunjung pameran juga berkesempatan mencoba langsung dan berdiskusi tentang kalkulasi bisnis maupun efisiensi mesin saat digunakan. Pameran ini dikemas secara secara spesial berkonsep  business-to-business.

Tak hanya mengutamakan transaksi, tapi ada nilai lebihnya. Yakni mengedukasi dan memberikan informasi bisnis kepada pengunjung. Dengan kata lain, pengunjung datang ke pameran tak hanya beli, namun melihat peluang dengan adanya teknologi baru. Termasuk untuk mendapatkan solusi bisnis di industri produksi pakaian.

”Semua peserta atau vendor yang ikut pameran menghadirkan mesin-mesin yang berkualitas, termasuk garansi after sales-nya bagus. Yang pasti mesin-mesin yang ditawarkan selama pameran dijamin kualitasnya,” papar Manajer Operasional PT Moremedia Kreasi Indonesia, penyelenggara IAPE 2018, Danar Prabowo Hadi kepada Jawa Pos Radar Solo, kemarin (2/3).

Sementara itu pada hari terakhir, hari ini, pengunjung pameran dimanjakan dengan diadakannya beberapa workshop dan seminar menarik tentang industri produksi pakaian. Di antaranya seminar marketing ‘Jurus Jitu Jualan Tanpa Penolakan di Jaman Now’, dengan pembicara Asari –international certified NLP practitioner approved by ITANLP-UK Jhon Grinder pada sesi pagi.

Dilanjutkan pada siang harinya, workshop all about screen printing ‘Cara Cepat Mencari Modal dan Merekrut Karyawan’, dengan menghadirkan Kristian Nico (PPCP IndoPrint) & All Crew Solo City Screen Printing. ”Melalui seminar dan workshop ini, kami ingin mengedukasi pengunjung tentang peluang di industri produksi pakaian. Sekaligus memberikan skill untuk mengembangkan bisnis,” jelas Danar.

Selama ini Kota Solo selalu menjadi pembuka rangkaian roadshow Pameran IAPE setiap tahunnya. Selanjutnya akan digelar di Surabaya-Jatim (April), Palembang-Sumatera (Juli), Bandung-Jabar (Oktober), Jogjakarta (November) dan Bali (Desember). Ini, sesuai dengan komitmen penyelenggara untuk terus mendukung tumbuhnya inovasi, edukasi, kreasi, dan transaksi industri produksi pakaian di Indonesia. (ser/edy/fer)

 



News Lainnya